<p class="ql-align-justify">Penyalahgunaan narkoba masih menjadi ancaman nyata bagi masa depan generasi muda di Indonesia. Dalam laporannya, <em>tempo.co</em><strong> </strong>mencatat pernyataan Kepala BNN Komisaris Jenderal Marthinus Hukom saat kuliah umum di Universitas Indonesia, Depok, (6/8). Ia mengungkapkan bahwa sebanyak 312 ribu <a href="https://www.instagram.com/p/DQZNiVNj06e/" target="_blank">remaja</a> berusia 15-25 tahun telah terpapar narkotika dari total 3,33 juta penyalahgunan di seluruh Indonesia, sebuah angka yang menjadi bayang-bayang di balik hiruk-pikuk kehidupan remaja.</p><p class="ql-align-justify"><br></p><p class="ql-align-justify">Menjawab keprihatinan itu, <strong>Kilau Indonesia</strong> memulai langkah baru melalui kegiatan <strong>penyuluhan bahaya narkoba</strong> yang digelar bersama <strong>LPK Gosfaro</strong> pada <strong>(13/9)</strong> di <strong>Kantor Lurah Cipameungpeuk, Sumedang.</strong> Kegiatan yang diikuti oleh <strong>30 pemuda setempat </strong>ini menjadi upaya perdana Kilau dalam mengangkat isu pencegahan narkoba di tingkat masyarakat.</p><p class="ql-align-justify"><br></p><p class="ql-align-justify">Penyuluhan diisi dengan materi dari <strong>Ketua Tim Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M), R. Achmad Suhud, SKM</strong>, serta <strong>dr. Sidik Rachmatullah</strong> yang memberikan penjelasan medis mengenai dampak narkoba terhadap kesehatan fisik dan mental. Keduanya menekankan pentingnya peran keluarga dan lingkungan dalam mencegah penyalahgunaan narkoba sejak dini.</p><p class="ql-align-justify"><br></p><p class="ql-align-justify"><em>“Mudah-mudahan hal ini dari kecil menjadi besar, dan yang besar bisa diaplikasikan di desa-desa yang lain,”</em> ujar R. Achmad Suhud, SKM. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Kilau Indonesia atas inisiatif dan kolaborasinya dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya narkoba.</p><p class="ql-align-justify"><br></p><p class="ql-align-justify">Bagi Kilau, kegiatan ini menjadi <strong>langkah awal dari komitmen baru</strong> untuk memperluas edukasi kesehatan masyarakat. Diharapkan, penyuluhan serupa dapat terus digalakkan agar semakin banyak desa menjadi <strong>pelopor gerakan </strong><a href="https://home.kilauindonesia.org/berita/Ada-Iva-dan-Sadanis-Hingga-Pap-Smear:-Kilau-Mulai-Dilirik-Corporate" target="_blank"><strong>hidup sehat </strong></a><strong>dan bebas narkoba.</strong></p>